Minggu, 26 Maret 2017

jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah

jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah

Jumlah Ismiyah
“Setiap jumlah/kalimat yang terdiri dari Mubtada dan Khobar, maka dinamakan dengan Jumlah Ismiyah.”
Misal:
1. اَلدّارُ واسِعَةٌ           Rumah itu luas
2. اَلْجَوُّ مُعتَدِلٌ            Cuaca stabil
3. اَلْغُبارُ ثائرٌ              Debu berterbangan
4. اَلشّارِعُ مُزدَحِمٌ          Jalan raya ramai
5. اَلْفَأْرَةُمُختَبِئَةٌTikus bersembunyi
Keterangan:
1. Semua permisalan di atas adalah jumlah mufidah/kalimat sempurna (susunan kata yang bisa dipahami).
2. Setiap jumlah di atas terdiri dari dua kata isim, yang pertama adalah Mubtada, dan yang kedua adalah Khobar.
3. Setiap jumlah/kalimat yang diawali dengan isim, maka nama jumlah itu adalah Jumlah Ismiyah.
 http://www.bulbul.al-irsyad.or.id/index.php/featured/350-an-nahwu-al-wadhih-9-jumlah-ismiyah

Jumlah Fi'liyah

JUMLAH FI’LIYAH

Adalah jumlah yang diawali dengan kalimah fi’il.
Terdiri dari fi’il (kata kerja) dan fa’il (pelaku).

Fa’il/subyek adalah isim yang terletak setelah fi’il ma’lum ( Kata kerja aktif) dan berfungsi sebagai pelaku kata kerja tersebut.

Apabila fa’il berbentuk muannast ( feminin) maka fi’il juga harus muannast. Begitu juga apabila berbentuk mudzakar.

Namun apabila fa’il berbentuk mutsanna (ganda) ataupun jamak (banyak) maka fi’il harus tetap mufrod (tunggal).

Contoh :

قَرَأَ مُحَمَّدٌُ (Muhammad telah membaca)
قَرَأَتْ هِنْدٌُ (Zaid sedang membaca)
يَقْرَأُ زَيْدٌُ (Hindun telah membaca)
يَقْرَأُ الطَّالِبُوْنَ (Para siswa sedang membaca)

Keterangan : kata yang berwarna merah adalah fi’il sedangkan yang berwarna putih adalah fa'il.
Pada contoh 1 dan 2 dapat kita lihat kesesuaian antara fi’il dan fa’il dalam jenisnya yaitu mudzakar dan muannast. Sedangkan pada contoh 3 dan 4 dapat kita lihat bahwa berapapun bilangan failnya fi’il harus tetap mufrod.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar